Dadang Rodiansya, Seorang pejuang tunanetra untuk Penyandang Tunanetra

Dadang Rodiansya, Seorang pejuang tunanetra untuk Penyandang Tunanetra

Ditemui di Garut Jawa barat, pak Dadang sedang khusyuk belajar sembari mengajar Al-qur’an braille kepada teman-teman tunanetranya yang hanya berbekal kursus—tidak sekolah dan metode berupa modul dari pak Yayat Rukhiyat. 3 Mei 2017 di kota Garut acara bertajuk “program pemberantasan buta huruf Al-qur’an braille bagi penyandang disabilitas netra di delapan kota/kabupaten se-jawa barat” telah dilaksanakan yang disponsori Ummi Maktum Voice, dan pak Dadang Rodiansyah merupakan sebagaikordinatornya dan ini yang pertama kali, beliau mengaku senang sekali akhirnya bisa mengajak lalu mengamalkan,serta bersyukur terimakasih kepada lembaga sosial Ummi Maktum Voice yang sudah membantu segenap jiwa, menfasilitasi, mendukung acara ini.

                Berkaca dari Pak Dadang, terkadang kita membuka al-qur’an satu menit pun tak sempat karena lebih sibuk oleh gatget, pekerjaan kantor, atau sekedar main bercengkrama dengan  teman-teman di cafe, tapi pak Dadang Rodiansyah betapa luarbiasa, dalam perjuangannya–semangatnya melebihi orang-orang yang diberi penglihatan oleh Allah SWT, tidak peduli keringat membasahi dan mata yang tak bisa melihat itu bukan alasan baginya, beliautetap berjalan menyusuri tempat ke tempat lain tanpa melihat, demi memperjuangkan, mengajak kepada warga-warga tunanetra lainnya agar bisa membaca pendoman islam yakni Al-qur’an, karena seperti kata nabi “orang terbaik di dunia ini adalah orang yang belajar Al-qur’an dan mengamalkanya”. Senyum beliau melahirkan kekuatan bagi warga tunanetra lainnya yang datang ke acara tersebut. Dakwahnya serta wajahnya menghiasi kita semua, semoga Allah SWT memberi kita keselamatan petunjuk di hari kiamat kelak. Amiin.

 

Skip to content