Semangat Lansia Semangat retas Usia

Acara pertama adalah peringatan hari lahir R. Dewi Sartika sekaligus peringatan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember mendatang.

Acara tersebut dipelopori oleh Kelompok Pensiunan Arcamanik Endah (KPAE) yang dterdiri dari para bunda sudah/menjelang lansia. Dengan semangat dan percaya diri, mereka mengungkapkan rasa syukur atas nikmat sehat dalam usia senja dengan mengadakan sebuah kegiatan positif.

Acara yang beralamat di jalan Golf nomor 12 Antapani Bandung diisi kegiatan sambutan, pemaparan kiprah Dewi Sartika dalam pendidikan dan pemberdayaan perempuan, serta penampilan kelompok paduan suara para Bunda lansia dari KPAE yang membawakan beberapa lagu seperti mars mars Lansia dan lagu Dewi Sartika.

Adapun keterlibatan Tim Ummimaktum Voice dalam acara tersebut adalah untuk mensosialisasikan Program utamanya yaitu program Pemberantasan Buta Huruf Alquran Braille bagi para insan Tunanetra di Indonesia. Pada kesempatan itu pula Ummi maktum Voice menampilkan beberapa Nasyid dari album ketiga yang bertajug Lukisan Cinta.

Setelah sukses mensosialisasikan program dan melantunkan beberapa Nasyid, tim Ummi maktum Voice melanjutkan kegiatannya menuju sebuah acara milad di kompleks perumahan Coblong Dago.

Acara kedua ini adalah tasyakhur binimah yang diselenggarakan keluarga besar Bapak Haji Ama Suarma, yang pada hari itu usia beliau genap 95 tahun.

Selain mengundang keluarga besar, kerabat, para sahabat dan anak yatim, Bapak Haji Ama Suarma mengundang tim solid Ummimaktum Voice untuk membaca beberapa ayat al-quran dalam huruf arab Braille.

Pembacaan al-quran Braille yang dibacakan oleh Soleh dan Nensi sebagai saritilawah ini, diharapkan keluarga Bapak Ama sebagai peringatan dan penambah keberkahan atas usia yang dianugerakan Allah kepadanya. Selain itu pula, Pembacaan al-quran Braille ini diharapkan semakin akrab di tengah masyarakat sehingga program Ummi maktum Voice dalam pelaksanaannya semakin mendapat kemudahan.

Perjalanan manusia di muka bumi ini tidak ada yang tahu. Kemampuan kita hanya sebatas merencanakan. Dan sepandai-pandainya kita berencana pada akhirnya diserahkan pada Allah yang Maha menentukan.

 

Skip to content