KISAH ABU BAKR DAN NENEK TUNA NETRA

KISAH ABU BAKR DAN NENEK TUNA NETRA

Suatu hari di zaman pemerintahan Khalifah Pertama Islam, Abu Bakr As-Shiddiq, salah seorang sahabat Nabi, Umar bin Khattab, shalat dzuhur berjama’ah dengan sang Khalifah, Abu Bakr.
.
Setelah selesai shalat, Umar berniat untuk bertamu ke rumah Abu Bakr karena ada perlu. Tetapi sebelum itu Umar berbincang-bincang dengan beberapa orang temannya di masjid tersebut. Ketika Umar sedang berbincang, Umar melihat Abu Bakr keluar masjid, menuju rumahnya.
.
Setelah selesai berbincang-bincang, Umar berangkat menuju rumah Abu Bakr. Sesampainya di depan pintu rumah Abu Bakr, Umar memberi salam.
.
Ketika itu yang menjawab salamnya adalah istri Abu Bakr. Kebiasaan orang Arab zaman itu, jika yang menjawab salam adalah istrinya, berarti sang suami tidak ada di rumah.
.
Ketika itu Umar bertanya apakah Abu Bakr ada di rumah, sang istri menjawab setiap hari di jam ini antara dzuhur sampai ashar, Abu Bakr tidak pernah pulang ke rumah, pulangnya selalu setelah ashar.
.
Umar pun pamit sambil bertanya dalam hati bukankah tadi dirinya melihat Abu Bakr berjalan pulang ke arah rumahnya?
.
Ketika shalat Ashar tiba, Umar pun kembali shalat berjama’ah di masjid bersama Abu Bakr. Disinilah kecerdasan Umar, Umar tidak langsung menanyakan kepada Abu Bakr, tadi habis dzuhur kemana.
.
Begitu seterusnya, shalat Maghrib, Isya, Subuh, Umar tetap shalat bersama Abu Bakr, tanpa menanyakan habis dzuhur kemarin Abu Bakr kemana.
.
Tiba lah shalat Dzuhur keesokan harinya. Selesai melaksanakan shalat dzuhur, Umar berniat ingin tahu apa yang dilakukan Abu Bakr setelah meninggalkan masjid.
.
Umar melihat Abu Bakr keluar masjid, kemudian setelah beberapa langkah menjauh, Umar mengikuti Abu Bakr dari belakang perlahan-lahan tanpa sepengetahuan Abu Bakr.
.
Benar saja, Abu Bakr pun tiba di pintu rumahnya. Namun ketika tiba di pintu rumahnya, Abu Bakr memeriksa keadaan sekitar, tengok kanan kiri, ketika dipastikan tidak ada yang melihat dirinya, Abu Bakr melanjutkan perjalanan ke arah pintu keluar kota Madinah.
.
Melihat hal tersebut, Umar langsung mengikuti langkah Abu Bakr. Sampai akhirnya Umar melihat Abu Bakr memberi salam di depan sebuah rumah, kemudian Abu Bakr masuk ke rumah tersebut.
.
Selang beberapa saat, Umar yang masih menunggu di kejauhan rumah tersebut, melihat Abu Bakr keluar dari rumah tersebut kemudian berjalan pulang.
.
Setelah memastikan Abu Bakr sudah berjalan jauh dari rumah tersebut, Umar memberi salam di depan rumah tadi, setelah diizinkan masuk, Umar masuk.
.
Di dalam rumah, Umar mendapati ada seorang Nenek yang matanya buta. Umar menanyakan apakah tadi ada seseorang yang datang? Nenek ini menjawab iya tadi ada laki-laki yang datang.
.
Umar bertanya siapakah laki-laki tersebut, Nenek ini menjawab, setiap hari dia kesini, saya tidak tahu namanya.
.
Umar pun bertanya, apa yang dilakukan laki-laki tadi setiap hari ke rumah anda?
Nenek ini menjawab, setiap hari laki-laki ini datang, membersihkan rumah saya, mencuci baju saya, dan memasak untuk saya, setelah selesai, laki-laki ini pulang. Setiap hari seperti itu.
.
Mendengar hal tersebut Umar menangis dan berkata “Dengan perbuatan seperti inilah Abu Bakr mengalahkan kami.”
.
Kira-kira kalau di negara kita, ada tidak ya Presiden, diam-diam, masuk ke kampung-kampung tanpa pengawalan, mengurus rumah seorang janda tua?
.
Kalaupun ada, mungkin berbagai media akan mengekspos kegiatan Presiden tersebut.
.
Ini berbeda dengan Abu Bakr, seorang Raja, Pemimpin, Kepala Negara, diam-diam mengurus rumah seorang janda tanpa sepengetahuan orang lain.
.
Jika Umar waktu itu tidak mengikuti Abu Bakr diam-diam, maka kisah ini tidak akan sampai kepada kita sekarang. Abu Bakr tidak pernah menceritakan kegiatan ini kepada Umar, Utsman, Ali atau sahabat yang lain.
.
Apa yang mendorong Abu Bakr, seorang raja atau seorang kepala negara mau datang dan mengurus seorang janda tua? Jawabannya adalah keyakinan Beliau bahwa ini perbuatan baik, makin tersembunyi makin besar pahalanya.
.
Dan Abu Bakr sebagai kepala negara bertanggung jawab di hadapan Allah jika ada masyarakatnya yang sedang butuh bantuan, butuh pertolongan.
.
Itulah salah satu kisah teladan dari manusia terbaik setelah Rasulullah SAW, Abu Bakr As-Shiddiq.
.
Kita sebagai muslim, lakukanlah kebaikan yang bisa kita lakukan, rutin, setiap hari, dan yang terpenting TANPA ORANG LAIN TAHU.
.
TANPA DIUPDATE KE SOCIAL MEDIA.
.
Semoga Bermanfaat.

Copyright © 2024 Perkumpulan LSM UMMI MAKTUM VOICE
Skip to content