Belajar dari Kang Halim

Rasulullah SAW bersabda:

Sebaik-baik orang di antara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)

Siapa tak tersentuh dengan melihat seorang tunanetra yang punya semangat tinggi untuk selalu menyebarkan kebaikan pada saudara-saudaranya yang haus akan pelajaran dan kekhusuan beribadah pada Allah Subhanahuata’ala.

Rasa kepedulian yang tinggi itu diwujudkannya dengan menghabiskan seluruh waktunya untuk membantu saudara-saudaranya para tunanetra Muslim yang tinggal di PSBN Wyataguna dan sekitarnya.

Setiap sore dan ba’da maghrib, Ikhwan saleh bernama lengkap Nur Halim ini mengajarkan huruf demi huruf dalam Alquran Braille kepada adik-adik dan sahabat-sahabatnya yang tengah menimba ilmu di Wyataguna Bandung.

Di tengah kesulitan hidupnya, Kang halim tetap mengungkapkan rasa Syukur dengan berusaha melaksanakan ibadah dan menyampaikan amanah berupa ilmu Alquran Braille yang beberapa tahun ini dipelajarinya. Dengan penuh kesabaran dia konsisten mengumpulkan adik-adik di asrama untuk menghafal doa, hadis, dan ayat-ayat Alquran.

Keprihatinan kang Halim adalah ketika ia ingin mengajarkan huruf-huruf dalam Alquran berbentuk Arab Braille, ya itu keterbatasan jumlah Alquran yang tersedia di perpustakaan mesjid Ibnu Ummi Maktum yang juga menjadi tempat kelompok pengajiannya berlangsung.

Demikian pula dengan makin pesatnya laju pergaulan yang merambah PSBN Wyataguna sebagai lembaga sentral para insan tunanetra, pasang surut semangat para sahabatnyapun sering kali mengganggu aktifitas kegiatan mulianya tersebut menjadi terhambat.

Saat berkunjung ke kantor LSM Ummi Maktum Voice beberapa waktu lalu, diapun menceritrakan suka dukanya menjadi seorang kakak yang punya keinginan menanamkan Alquran di dalam hati adik-adiknya tentunya untuk bekal mereka baik di dunia maupun di Akhirat kelak.

Kini adik-adik maupun beberapa sahabat yang konsisten mengikuti pembinaan bersama kang Halim telah menerima 22 set Alquran Braille untuk 22 orang peserta dari LSM Ummi Maktum Voice.

Menurut Kang Halim, peserta yang telah menerima Alquran ini adalah peserta yang mulai dapat membaca huruf-huruf dalam Alquran Braille. Sedangkan bagi peserta lain yang belum dapat membaca Alquran namun tetap konsisten mengikuti pembinaan, akan diajukan pada tahapan selanjutnya.

Sungguh apa yang telah dilakukan saudara kita ini patut menjadi tauladan terlebih bagi kita yang punya waktu dan kesempatan untuk bisa berbuat lebih banyak lagi bagi kelangsungan syi’ar Islam di muka bumi.

 

Skip to content